12.27 | Author: Kronika Jogja
Pada tanggal 18 Desember lalu, Tujuh Bintang Art Space menggelar pembukaan pameran lukisan karya Wahyu Geiyonk dan Jemi Bilyanto. Selain dihadiri oleh kedua pelukis, pada pembukkaan itu, Bapak Sapto Adi Nugroho selaku direktur Tujuh Bintang Art Space juga hadir untuk mengucapkan kata sambutan. Alunan musik Blues dari Jasmine Band menambah semarak pembukaan pameran itu. Menurut M. Dwimaryanto, Sang Kurator, OFF/ON memiliki arti “Dari Tertutup ke Terbuka”. Hal ini sangat senada dengan tema lukisan yang ditampilkan baik oleh Wahyu maupun Jami. Dalam kesempatan kali ini, Wahyu Geiyonk menggunakan obyek bayi dengan mata terpejam. Kedalaman wajah sang anak yang tengah tertidur, dan bau nafasnya yang menginspirasi Wahyu dalam menghasilkan ke-17 karya indahnya. Di setiap wajah bayi, Sang Pelukis menambahkan obyek kupu-kupu yang seolah tengah terbang keluar dari kepompongnya untuk mewarnai dunia. Bagi Wahyu, seorang anak memiliki tugas yang sama dengan kupu-kupu: lahir ke dunia untuk memberi warna dalam kehidupan keluarga. Sementara itu, berbeda dengan Wahyu, Jemi Bilyanto menggunakan obyek berupa anak kecil dengan mata terbuka. Ke-13 lukisan yang ia tampilkan merupakan buah pengamatannya terhadap anak-anak metropolis yang kurang mendapatkan kasih sayang dari orangtua mereka. Dalam karyanya, Sang Pelukis ingin menyampaikan bahwa bukan hanya anak, namun orangtuapun harus bisa melihat dan memperhatikan anak-anaknya. Pameran lukisan yang sarat dengan pesan kehidupan ini sangat sayang untuk Anda lewatkan. Rasakan keindahan karya Wahyu Geiyonk dan Jemi Bilyanto dalam pameran ini, karena ON/OFF masih berlangsung hingga 31 Desember. Dari Tujuh Bintang Art Space, Chandra Himawan, Wulan Damayanti melaporkan untuk Kronika Jogja.Tujuh Bintang Art Space 18 – 31 Desember 200
Category: |
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: