16.48 | Author: Kronika Jogja

Pameran tunggal ini merupakan rangkaian karya Gigih Wiyono yang bertema Devi Cri. Pameran yang diadakan di V-art Gallery ini merupakan pameran yang ketiga setelah dua pameran yang bertema sama yang digelar di Solo dan Jakarta. Disamping itu, pameran ini merupakan pameran tugas akhir Program Penciptaan Seni, Pascasarjana ISI Yogyakarta. Devi Cri nama asalnya di India dan dilafalkan menjadi Dewi Sri oleh sebagian besar masyarakat di Jawa Tengah, Nyi Pohaci di Jawa Barat, Liung Indung Bunga di Kalimantan, dan masih banyak lagi nama panggilannya sesuai daerah masing-masing. Panggilannya memang berbeda tetapi maksud dan artinya sama yaitu Dewi Kesuburan yang memberi berkah kapada kaum petani dan kehidupan di masyaraka. Mitos Dewi Sri dalam menjalani laku hidup merupakan suatu hal yang pantas untuk dipahami dalam konteks social-kultural. Tema The Spirit of Devi Cri merupakan reaksi atas realita yang terjadi di tengah masyarakat, kebijakan pemerintah yang cenderung tidak berpihak pada petani, pemafaatan lahan yang sangat eksploitatif sangat merugikan rakyat. Dalam keadaan yang sudah di dasar penderitaan, spirit perlawanan menjadi tumbuh. Seniman sebagai radar masyarakat yang paling sensitive di dalam merasakan getar kehidupan, berusaha lebur dan memaknai persoalan itu.

Category: |
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: