02.38 | Author: Kronika Jogja

Program Jagongan Wagen merupakan tempat untuk mengapresiasikan, menyajikan, dan mengembangkan kesenian baik tari, musik maupun teater. Program ini bercita-cita dapat menjadi rumah budaya yang terbuka. Misalnya dalam konser musik metafora ini, event ini merupakn salah satu program dari Yayasan Bagong Kussudiarja yang rutin diselenggarakan satu bulan sekali. Pengunjung yang ingin menyaksikan pertunjukan musik ini tak perlu repot-repot mengantri untuk mendapatkan tiket karena acara ini gratis tanpa tiket masuk, hanya saja di akhir acara penonton memberi saweran seikhlasnya kepada gadis-gadis yang membawa wadah untuk tempat saweran. Acara yang disambut dan dibawakan oleh Besar Widodo ini bertepatan dengan hari ulang tahun Yayasan Bagong Kussudiarja yang pertama, tapi bukan berarti acara ini diselenggarakan dalam rangka ulang tahun. Pertunjukan ini hanya acara rutin tiap bulannya, walaupun memang rencananya akan diadakan edisi spesial untuk tiap tahunnya. Dalam konser musik ini, Metafora menyajikan 7 lagu yang diantaranya adalah Panglima (red: dibaca panglime) yang menceritakan tentang peperangan, Hohohihe yang berisi tentang mantra cinta. Meskipun penontonnya tidak begitu banyak namun sambutan yang diberikan tetap meriah. Pada akhir acara, penonton diminta untuk mengisi angket yang telah diberikan pada saat masuk sebagai wujud kepedulian penonton terhadap Jagongan Wagen sekaligus untuk perbaikan bagi Jagongan Wagen itu sendiri di kedepannya.

Category: |
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: