02.36 | Author: Kronika Jogja
Bagi Toto Nugroho, sang perupa dalam pameran kali ini, imaji mampu menciptakan marah, menangis, tertawa, dan bahagia karena dengan imaji manusia bisa memahami dan membentuk diri, menghancurkan diri ataupun makhluk lain, apalagi didukung oleh fasilitas serta kecanggihan teknologi media massa saat ini. Berhadapan dengan realitas hidup saat ini yang digerakkan, dibentuk bahkan juga dirayakan oleh imaji, maka Toto mencoba bermain, menghibur diri dengan membuat, menciptakan tokoh rekaan. Tokoh tersebutlah yang menjadi lakon dalam narasi pameran ini. Tokoh atau figur imajinatif itu adalah brand karya yang sengaja diciptakan, dan pernah dibuat dalam lukisan dengan media kanvas, printmaking dan tiga dimensi. Menikmati karya Toto Nugroho seperti membaca sebuah buku komik yang halamannya tersebar di berbagai permukaan benda, serta digambarkan dengan teknik yang berlainan pula, seperti misalnya pada papan kayu ia menggunakan teknik stencil, di kanvas digunakan kuas dan cat akriliknya, sedangkan di kain ia menerapkan teknik cetak saring (sablon) untuk menggambarkan fragmen-fragmen dari kisah petualangan si tokoh imajinasi tersebut. Toto menciptakan tokoh yang bergestur lucu dengan warna-warna yang cerah, namun sebenarnya Toto menceritakan kisah-kisah satir tentang perjalanan si tokoh imajinatif dalam memperjuangkan hidup yang penuh liku-liku.
Category: |
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: