15.00 | Author: Kronika Jogja
Masa Lalu Selalu Baru, apa yg terlintas di benak pemirsa saat mendengar kalimat ini? Itulah tema yg diangkat dalam Festival Kesenian Yogyakarta XX kali ini. Tema tersebut merupakan kegamangan yg sering terjadi ketika masa lalu dibicarakan. Masa lalu selalu dihubungkan dengan segala sesuatu yg berbau kuno dan tidak mampu bersinergi dengan masa kini, sehingga masa lalu dianggap sesuatu yg telah mati. Sejumlah program telah disiapkan untuk FKY XX 2008 ini, antara lain upacara pembukaan yg dibarengi dengan pawai kostum, pasar raya FKY, bursa seni visual “Jogja Art Fair”, dan beberapa kegiatan yg lain. Upacara pembukaan FKY di benteng Vredeburg ini ditandai dengan dibukanya gembok pintu gerbang benteng Vredeburg oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X, setelah sebelumnya diselenggarakan pawai kostum yg diikuti oleh 15 peserta, diantaranya rombongan polisi, anak pramuka, marching band, 9 kampung peserta Babad Kampung, dan KEBAYA yaitu sebuah komunitas waria di Jogja. Acara yg dananya dianggarka Rp 500juta oleh Pemda Provinsi DIY ini mendapat sambutan yg luar biasa dari masyarakat, sehingga kawasan Malioboro pun macet total karena ramai oleh pengunjung yg ingin ikut berpartisipasi memeriahkan FKY kali ini.
Category: |
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: