02.26 | Author: Kronika Jogja
Jika kita menyadari perguliran waktu, kita akan sadar betapa banyak hal dalam hidup ini yang harus kita lakukan. Baik untuk hari ini maupun masa depan, karena hari ini dibuat oleh kemarin, dan hari depan dibuat oleh hari ini dan kemarin. Sebuah momen bias menandai terjadinya sebuah peristiwa dalam satu waktu. Hal inilah yang ingin disampaikan oleh Glen “Ical” Chandra dalam pameran foto-fotonya kali ini yang bertajuk “Hening Sejurus”. Ical membekukan sebuah momen dalam satu waktu yang kadang tidak diperhatikan namun terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Melalui foto-foto hasil jepretannya, ia menyampaikan bagaimana sebuah momen itu merupakan bagian dari peristiwa sebelumnya. Seperti misalnya dari foto sampah di kantong plastic serta puntung rokok di asbak. Kita bisa saja berpikir itu merupakan barang-barang sisa yang tidak berguna lagi karena itu siap untuk dibuang. Akan tetapi, bagi mereka yang kreatif, sampah merupakan bahan baku untuk membuat karya bernilai seni tinggi atau menjadi pupuk. Begitu pula kardus dan botol plastic bekas. Kemana mereka akan pergi? Dibuang, dibakar, ataukah didaur ulang. Daalm karya-karyanya ini pun Ical bermain dengan symbol. Speedometer serta kue ulang tahun merupakan simbol untuk sebuah perjalanan. Foto-foto memang tidak sekedar menunjukkan sebuah peristiwa, namun juga mengajak penikmatnya berpikir.
Category: |
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar: