14.53 | Author: Kronika Jogja
Tempat : Roomate Galery Waktu : 6-13 Juni 2009 Acara : Pameran Seni Visual “Meeting People is [not] Easy” Lahir dari pertemuan tak disengaja para seniman, dan ide Kadafi Gandi Kusuma, maka terbentukalah sebuah pameran seni visual, bertajuk, Meeting People is [not] Easy. Hal-hal unik yang terbentuk oleh ide dan gagasan, terkadang hanya sampai ujung lidah saja, saat ingin dibagi, dengan orang lain.Karena itulah, harapan dalam pameran ini, meeting peopla is easy. Selain Kadafi, kelima seniman dalam pameran yaitu, Tommy Tanggara, Acil, Eki BP, Judi Bagong dan Yoyok Sahaja. Masing-masing tentu punya konsep karyanya sendiri. Jika Kadafi menyuguhkan karya serial power syndromnya. Berbeda dengan kelima rekannya. Tommy pada tema relijiusitasnya Acil dengan obsesinya pada angka 9. Eki Bp dengan warna cemerlang keemasan dan ironinya. Judi Bagong dengan kerangka sebagai simbolisasi pengingatan pada diri sendiri. Dan Yoyok Sahaja, tentang hal-hal sepele yang menempel di dinding. Kesemuanya tentu menapilkan hal unik nan kreatif. Contoh karya Kadafi misalnya lukisan berjudul “Everytime”. Obsesi Acil pada angka 9 terlihat pada karya berjudul “nine ball”. “petani Emas” tentu mewakili Eki dengan warna cemerlangnya. Dan sejumlah karya yang dibungkus dalam plastik kecil-kecil, lantas ditempel di dinding, berjudul “Hyper Sick” merupakan salah satu karya Yoyok Sahaja.Pameran yang dikuratori oleh Rain Rosidi ini bertempat di Roomate Galery.Sebuah bentuk berkesenian yang sangat sayang untuk anda lewatkan.
Category: | Leave a comment
14.51 | Author: Kronika Jogja
Tempat : Benteng Vredeburg Waktu : 7-30 Juni 2009 Tempat : Festival Kesenian Yogyakarta Acara pembukaan di mandala krida, menjadi awal dibukanya, Festival Kesenian Yogyakarta, FKY XXI 2009.Festival ini akan berlangsung hingga 30 Juni mendatang, bertempat di Benteng Vredeburg Yogyakarta.Pembukaannya sendiri berlangsung tanggal 7 Juni lalu. Pada malam pembukaan, pengunjung dihibur dengan penampilan langgam jawa, bertempat di halaman Benteng Vredeburg. Menariknya,Langgam jawa ini dibawakan oleh anak-anak usia dini.Mereka tampak sangat kompak dan antusias. Suara alat musik yang dimainkan, terdengar indah mengiringi lagu yang dibawakan.Dalam pasar malam FKY, kita bisa, berbelanja maupun sekedar jalan-jalan.Mulai dari tas lucu, boneka, maupun pernak-pernik,tersedia disini.Berbagai informasi pentingpun bisa anda dapatkan. Seperti informasi mengenai pencegahan HIV AIDS. Suatu momok bagi sebagian besar masyarakat. Jadi,sambil jalan-jalan, kita bisa tetap menambah wawasan.
Category: | Leave a comment
14.48 | Author: Kronika Jogja
Waktu : 5 - 6 Juni 2009 Tempat : Stage Tedjokusumo, FBS Universitas Negeri Yogyakarta Acara : Semarak Ekspresi Anak Negeri Sebagai tugas akhir para mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Yogyakarta, digelar sebuah pagelaran tari dengan tajuk “Semarak Ekspresi Anak Negeri”. Pagelaran ini digelar dua hari berturut-turut dari tanggal 5 sampai dengan 6 juni 2009.Bertempat di Stage Tedjokusumo, FBS, UNY. Pagelaran tari ini, selain ditujukan sebagai tugas akhir, juga dimaksudkan sebagai ajang meningkatkan kompetisi di bidang tari tradisional, dalam bentuk kerja. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan menambah kebersamaan antara mahasiswa dan mahasiswa ataupun antara mahasiswa dengan dosen atau alumni.Menampilkan total 20 tarian tradisional, Tari yang ditampilkan, kesemuanya mempunyai cerita yang disajikan dengan adegan simbolisasi. Beberapa tarian yang dibawakan antara lain, 'Dendang Melayu Cempaka', 'Gepyok', dan 'Jerat Jaring Jalanan'. Dendang Melayu Cempaka, menceritakan kisah Putri Gading Cempaka, yang mencari jodoh lewat sayembara. Gepyok, bercerita soal kegigihan petani saat musim tanam dan panen tiba. Sedangkan Jerat Jaring Jalanan, menceritakan kehidupan anak jalanan.Acara ini mendapat apresiasi yang cukup besar dari berbagai kalangan. Tempat pagelaranpun, penuh sesak dihadiri oleh para pengunjung, bahkan banyak yang mengantri untuk menonton pagelaran tari ini.
Category: | Leave a comment
14.47 | Author: Kronika Jogja
Tempat : Gedung Societet Taman Budaya Yogyakarta Waktu : 5 Juni 2009 Tempat : Teater Inspektur Jenderal Merayakan hari jadinya yang ke sepuluh, teater koin, menggelar pentas teater di Gedung Societed Taman Budaya Yogyakarta. Teater Koin sendiri, merupakan komunitas teater, bentukan para mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Pertunjukan kali ini, berjudul Inspektur Jenderal.Sebuah naskan teater, yang pernah dimainkan, dalam penampilan pertama mereka sepuluh tahun silam. Karya Nikolai V.Gogol asal Ukraina ini, telah diadaptasi oleh Dadi Krismatono selaku sutradara teater. Menurut mereka cerita Inspektur Jenderal ini sangat relevan untuk menggambarkan keadaan sekarang. Ceritanya dapat menjadi sebuah cermin datar,untuk kita berkaca betapa manusianya kita. Yongki Lukita lakon utama dalam teater, diceritakan mendapat keberuntungan atas kesalahpahaman pejabat daerah. Dia yang orang biasa, diduga sebagai Pejabat dari pusat, yang sedang mengawasi pejabat di suatu daerah. Maka jadilah pejabat daerah di tempat yang dikunjunginya itu beserta para staf menyambutnya bal Inspektur Jenderal. Sebuah pesta digelar untuknya. Dia dan pak bupati menari sepuasnya. Bukan hanya itu, Yongki bahkan tinggal dirumah bapak Bupati. Istri dan anak perempuan pak bupati terjerat oleh kepiawaian Yongki dalam merayu. Penampilan yang menarik ini, sebelumnya dibuka dengan penampilan apik tari saman. Koin merupakan salah satu bentuk kreatifitas para mahasiswa. Sebuah contoh positif.
Category: | Leave a comment
14.45 | Author: Kronika Jogja

Tempat : Taman Budaya Yogyakarta

Waktu : 3-11 Juni 2009

Acara : Pameran Seni Visual “Soponyono”

Ini dia satu lagi, sebuah pameran yang sangat menarik. Pameran kali ini digarap oleh 6 orang seniman. Keenam seniman itu yakni, M.Abdul Wahab, Djamal Djaja, Dwi Putro, Prabanca, Riwanto, dan Sukarman.Dalam usianya yang tak lagi muda,keenam seniman ini. mampu menciptakan karya-karya yang fantastik. Sarat pesan dan makna. Dalam ruang pamer pengunjung bisa melihat perbedaan konsep antara karya seniaman satu dengan yang lain. Jika M.Abdul Wahab menampilkan karya berupa topeng-topeng, berbeda lagi Dwi Putro,karyanya berupa lukisan di atas genting dan baju.Pak Bancak atau Prabanca membuat aneka profil wajah manusia purba berbahan dasar semen dan batu yang beliau temukan saat beraktifitas.Petrus Riwanto menuangkan kreatifitasnya dalam bentuk plakat unik yang berisi berbagai petuah. Sedangkan pak Karman membuat sumur yang dihiasi dengan lukisan disekelilingnya.Beliau memang dikenal sangat peduli dengan keadaan lingkungan. Berbeda dengan kelima seniman Djamal Djaja, seniman yang juga hoby bermusik ini ternyata banyak menuangkan kreatiftasnya ke dalam tulisan jawa lama dan membuat sebuah seri gambar.
Category: | Leave a comment
14.45 | Author: Kronika Jogja
Tempat : Taman Budaya Yogyakarta Waktu : 7 Juni 2009 Acara : Dunia Fantasmo Mozo-Mozo Pada tanggal 7 juni 2009, diadakan pertunjukkan teater yang berjudul Garibaba's Strange World dengan tema Dunia Fantasmo Moz-mozo.Dalam teater ini, Pappa Tarahumara bekerja sama dengan The Japan Foundationdan kelola.Teater ini disutradarai oleh Hiroshi Koike.Dengan tiket masuk Rp 20.000 saja, kita bisa menyaksikan pertunjukkan ini.Penonton yang sangat antusias dengan pertunjukkan ini,ikut meramaikan suasana malam ini.Teater ini menceritakan kehidupan sebuah kucing yang selalu kompak dan saling bekerjasama. Dunia kucing inipun disebut Mozo-mozo.Dalam kehidupan kucng tidak pernah bsa menerima adanya manusia, akan tetapi datang seorang manusia,yang diberi nama oleh mozo-mozo, yaitu Garibaba.Dari baginda ratu mozo-mozopun ingin membunuhnya, tapi kucing-kucing yang lain saling mengingatkan, bahwa didunia mozo-mozo tidak ada kekrasan.garibabapundiberi waktu selama 10 hari untuk mempelajari bahasa mozo-mozo,kalau dalam 10 hari tidak bisa berbahasa mozo-mozo, Garibabapun akan dibunuh oleh para kucing-kucing tersebut.Dan akhirnya Garibabapun bisa berbahasa mozo-mozo,garibabapun menjadi anggota mozo-mozo.Lalu Garibaba menguasai dunia mozo-mozo, agar bisa lebih maju.
Category: | Leave a comment
14.41 | Author: Kronika Jogja
Tempat :Gedung Sicieted Taman Budaya Yogyakarta Waktu :5 Juni 2009 Acara :Teater Inspektur Jenderal Merayakan hari jadinya yang ke sepuluh, teater koin, menggelar pentas teater di Gedung Societed Taman Budaya Yogyakarta. Teater Koin sendiri, merupakan komunitas teater, bentukan para mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Pertunjukan kali ini, berjudul Inspektur Jenderal.Sebuah naskan teater, yang pernah dimainkan, dalam penampilan pertama mereka sepuluh tahun silam. Karya Nikolai V.Gogol asal Ukraina ini, telah diadaptasi oleh Dadi Krismatono selaku sutradara teater. Menurut mereka cerita Inspektur Jenderal ini sangat relevan untuk menggambarkan keadaan sekarang. Ceritanya dapat menjadi sebuah cermin datar,untuk kita berkaca betapa manusianya kita. Yongki Lukita lakon utama dalam teater, diceritakan mendapat keberuntungan atas kesalahpahaman pejabat daerah. Dia yang orang biasa, diduga sebagai Pejabat dari pusat, yang sedang mengawasi pejabat di suatu daerah. Maka jadilah pejabat daerah di tempat yang dikunjunginya itu beserta para staf menyambutnya bal Inspektur Jenderal. Sebuah pesta digelar untuknya. Dia dan pak bupati menari sepuasnya. Bukan hanya itu, Yongki bahkan tinggal dirumah bapak Bupati. Istri dan anak perempuan pak bupati terjerat oleh kepiawaian Yongki dalam merayu. Penampilan yang menarik ini, sebelumnya dibuka dengan penampilan apik tari saman. Koin merupakan salah satu bentuk kreatifitas para mahasiswa. Sebuah contoh positif.
Category: | Leave a comment
14.41 | Author: Kronika Jogja
Tempat : Taman Budaya Yogyakarta Waktu : 1-5 Juni 2009 Acara : FLS2N 2009 Festival Lomba Seni Siswa Nasional atau FLS2N 2009. Itulah acara yang diselenggarakan untuk menyalurkan kemampuan berkesenian siswa-siswa SD, SMP, SMA serta SMK nasional. FLS2N merupakan pengganti dari LKS atau Lmba Kompetisi Siswa yang sudah dimulai sejak tahun 2003. Awalnya LKS hanya mencakup SMK se-nusantara. Tapi sekarang FLS2N cakupannya lebih luas, yaitu dimulai dari jenjang sekolah dasar. Karena panitia berpendapat bahwa berkesenian baiknya dikembangkan sejak dini. Perlombaan yang diselenggarakan adalah seni teater, musik, tari, karawitan, pedalangan, film dan juga diskomfis. Seni teater sendiri diikuti oleh 12 peserta. Seperti dari daerah Sumatra Barat yang menyuguhkan teater modern berbasic tradisi yang berjudul Karang Manih. Anak-anak SMK Negeri 7 Padang ini dengan apik menyuguhkan cerita rakyat dari Minangkabau. Cerita Karang Manih ini mengisahkan bagaimana seharusnya fungsi seorang mamak, yaitu Datoak Gampo Alam di Minangkabau. Karang Manih menjadi korban ketidakbecusan Datoak Gampo Alam sebagai mamak. Ada juga persembahan dari SMK 1 Surabaya, SMK 1 Yogyakarta, dan SMK 1 Surakarta. Mereka menyajiakan cerita tentang Jaka Tarub dan Nawang Wulan yang dipentaskan dalam bahasa Jepang.
Category: | Leave a comment
14.39 | Author: Kronika Jogja

Tempat : Auditorium II Fakultas Kedokteran UGM

Waktu : 30 Mei 2009

Acara : Accordeonduo Toeac

Accordeonduo Toeac adalah judul sebuah pertunjukan musik accordeon yang dimainkan oleh dua orang asal Belanda. Yakni Peternal Bekkers dan Renee Bekkers. Petunjukan ini tentu menarik perhatian pengunjung. Beberapa musik instrumen yang dimainkan dalam program ini antara lain, Tango, Views from a Dutch Train, Caricias, Ma Mere La'Oye, Gesprach mit Einem Schatten, dan Painting Exhibition.Dalam penampilannya, kedua musisi Belanda ini juga menjelaskan bagian-bagian dari accordeon sekaligus dengan penjelasan fungsinya. Gerak tubuh seniman seirama dengan accordeon yang dimainkan.

Category: | Leave a comment
14.36 | Author: Kronika Jogja
Tempat : Yayasan Bagong Kussudiarjo Waktu : 30 Mei 2009 Acara : Pagelaran teater “Gathik Glinding” Dalam seri jagongan wagen bulan Mei ini,padepokan seni Bagong Kussudiarjo menampilkan teater Sahita dari Surakarta. Butet Kertaradjasa didaulat sebagai pembawa acara dalam pagelaran yang bertepatan dengan ulang tahun ke-dua Yayasan Bagong Kussudiarjo ini. Teater Sahita sendiri terdiri dari lima orang ibu rumah tangga. Dalam pertunjukannya kali ini, mereka mengangkat judul Gathik Glinding yang berarti berbenturan dan jatuh menggelinding. Disini diceritakan dan digambarkan tentang perempuan yang beremansipasi melampaui batas dalam meraih cita-citanya. Dimana jeda antara gelap dan terang sangat tipis. Dikemas dalam bahasa jawa dan campuran bahasa Indonesia, tembang-tembang yang dilantunkan serentak beriringan dengan musik gamelan salah seorang pemain. Mereka menyebutkan, irama dalam nembang harus sesuai dengan aturan yanga ada. Begitu juga dalam menjalani kehidupan. Kita tidak boleh terbawa arus modernisasi begitu saja, apalagi meninggalkan adat budaya sendiri. Kita harus tetap menjaga dan melestarikan budaya bangsa. Dan perempuan harus tetap tahu kodratnya sebagai perempuan. Teater yang diangkat dari syair Gathik Glinding karya Kawiswita ini cukup sukses menghibur penonton.
Category: | Leave a comment