19.09 | Author: Kronika Jogja
Tempat : Concer Hall Taman Budaya Yogyakarta
Studsy Band, merupakan band bentukan mahasiswa-mahasiswa Institut Seni Indonesia, ISI Yogyakarta.Mereka kembali menggelar konser keduanya.Soudtrack-soundtrack film yang diangkat oleh Studsy menjadi unsur utama dalam konser yang bertemakan “Listen to The Movie” ini.Dalam konser ini penonton diajak untuk mengikuti alur film dengan musik mereka. Budhi Ngurah, selaku music director, berhasil memimpin anggota-anggota muda Studsy untuk membuat penonton berdecak kagum atas kemampuan mereka dalam bermusik.Tak heran, bila ruang konser yang bertempat di ConcerHall Taman Budaya Yogyakarta, dipadati oleh pengunjung.Parodi-parodi lucu semakin menyempurnakan kesuksesan konser kali ini.Seperti saat musik dari film James Bond dialunkan.Lampu sorot lambang Batman, mempercantik panggung malam itu.Dengan kesuksesan konser kali ini,diharapkan Studsy akan menggelar konser ketiga mereka di waktu mendatang.
Category: | Leave a comment
19.07 | Author: Kronika Jogja
Tanggal : 20-24 Mei 2009 Tempat : Jogja Expo Center (JEC) Bagi anda pencinta kuliner,ini dia sebuah event yang sayang untuk anda lewatkan.”SuperFood Expo 2009” merupakan nama acara yang digelar di JEC hingga tanggal 24 Mei mendatang.Berbagai jenis makanan tersedia disini.Mulai dari makanan khas nusantara, seperti bakso, pisang goreng, pek-pek palembang, dan masih banyak yang lainnya. Juga tidak ketinggalan makanan khas mancanegara.Makanan khas dari Italia dan Jepang.Bagi anda penggemar seafood, tidak perlu khawatir.Sebab disini juga tersedia sate ikan hiu. Berbagai jenis minuman yang menyegarkan bisa anda pilih untuk melengkapi hidangan anda. Mulai dari sari tebu, aneka juice buah yang menyehatkan, sampai wedang ronde bisa anda coba nikmati. Setelah kenyang mencicipi hidangan yang ditawarkan,anda bisa mengunjungi stand-stand kerajinan.Berbagai jenis batik, perhiasan manik-manik, dan tas-tas yang menarik, bisa menjadi pilihan anda.
Category: | Leave a comment
19.04 | Author: Kronika Jogja
Tanggal : 7-16 Mei 2009 Tempat : Bentara Budaya Yogyakarta Seni bisa berarti apapun,benda seni bisa berupa apapun, dan melihat karya seni bisa dari manapun.Kulit sapi, logam dan kayu, bisa menjadi sebuah karya seni yang mengandung nilai estetik tinggi.Hal inilah yang coba dibuktikan oleh kelompok “Lampu Kuning”. Kelompok yang terdiri dari sepuluh orang seniman ini, menggelar pameran seni kriya dengan tajuk “Warming Up”. Sesuai dengan tajuk yang diangkat. Dalam pameran ini “Kelompok Kuning” ingin menyajikan karya-karya seni kriya mereka, sebagai pemanasan untuk melihat seni dari berbagai sisi. Pemanasan untuk mentransformasikan ide-ide kelompok mereka. Pameran yang digelar di Bentara Budaya Yogyakarta ini, juga digunakan sebagai cara mereka untuk melakukan pemanasan dalam berproses.Juga merupakan stimulan awal untuk tetap “panas” dalam berkarya.
Category: | Leave a comment
19.03 | Author: Kronika Jogja
Tanggal :14-18 Mei 2009 Tempat :GOR Universitas Negeri Yogyakarta Gedung Olahraga Universitas Negeri Yogyakarta, kemarin diramaikan oleh stan-stan buku dari beragam penerbit. UNY Books Expo 2009, itulah judul acara yang diangkat dalam dies natalis ke-45 Universitas Negeri Yogyakarta. Dalam Books Expo ini kita bisa mendapatkan beragam jenis buku, mulai dari buku agama, novel, psikologi sampai buku ana-anak pun tersedia. Beberapa penerbit bahkan memberikan diskon yang cukup menggiurkan, mulai dari 10 persen hingga 50 persen. Ada juga buku yang di obral seharga Rp10.000. Tentu saja hal ini menjadi daya tarik bagi para mahasiswa, dimana dengan budget yang terbatas mereka bisa mendapatkan buku-buku menarik. Penerbit yang turut dalam acara ini sendiri antara lain penerbit Erlangga, Sahih Media, Galang Press, Ar Riizz Media. Gramedia Pustaka Utama dan sebagainya. Bukan hanya stan-stan buku saja, dalam dies natalis ke-45 ini, pengunjung juga bisa menikmati beragam acara lain yang telah disiapkan oleh pihak panitia. seperti bedah buku "Jago Bikin Film Superhero". Dimana Bagas Prastyadi dan Saiful Bahri menjadi pembicaranya. Dalam acara yang dimoderatori oleh AA. Kunto pimpinan redaksi Galang Press ini, kita bisa memperoleh ilmu bagaimana cara membuat film.
Category: | Leave a comment
18.59 | Author: Kronika Jogja
Tanggal :12 mei- 7 juni 2009 Tempat :Jogja Gallery Lagu gubahan Iwan Fals "Guru Oemar Bakri" dan Sartono " Pahlawan Tanpa Tanda Jasa" mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita. Tapi kali ini, lagu yang bercerita tentang guru itu menjadi stimulasi para perupa untuk berkarya, dalam pameran seni visual berjudul "Guru Oemar Bakri". Pameran ini ditujukan sebagai perayaan , penghormatan dan pembacaan kritis terhadap guru dan dunia pendidikan pada umumnya. Sejumlah peristiwa yang terjadi dalam dunia pendidikan dapat dilihat sebagai tanda tentang realitas dunia pendidikan kita. Masing-masing tanda tersebut membawa pesan tersendiri. Tanda dan pesan inilah yang yang digunakan oleh para perupa yang terlibat dalam pameran ini, untuk melakukan pembacaan dan pemaknaan hingga terwujud menjadi karya seni rupa. Pameran yang bertempat di Jogja Gallery ini diikuti oleh 48 seniman dengan 51 hasil karya seni dua dimensi dan tiga dimensi. Karya-karya yang dihasilkan sangat variatif. Mengandung makna yang beragam pula namun tampak dominan, bahwa karya-karya dalam pameran ini menunjukkan aroma kemurungan dan mengolah fakta-fakta yang memenculkan rasa pesimis. Tentu saja tafsir visual para perupa ini dapat berarti gugatan, kritik, protes, ironi, atau sekadar memaparkan realitas yang ada. Seperti dalam karya Dona Prawita Arissuta berjudul “Panchakuti” yang berbentuk keramik instalasi, dua puluh figur berkepala babi dan anjing duduk seperti dalam kelas, sementara figur perempuan berdiri di depan kelas itu sang guru berada di tengah para siswa yang demikian hancur kah? atau karya Wara Anindyah dan karya Khairudin, keduanya menghadirkan adegan sang murid yang tengah dijewer telinganya. inilah pelajaran pertama yang membekas: "kekerasan" tetapi jangan hanya melihat aspek negatifnya saja guru akan terus memerankan tugas mulianya. Seperti dalam karya Yogi Setyawan berjudul "Piwulangan Kang Adi Luhung vs Murid Mbeling" dimana digambarkan guru yang terus memerankan tugasnya dengan baik, meski didepannya terdapat murid yang kacau.Karya Hadi Soesanto bahkan bercerita bahwa belajar itu penting untuk meraih derajat yang tinggi juga demi ibadah yang tertuang dalam karyanya dengan judul "Dhuwur Drajade". Satu hal lagi yang menarik dalam pameran ini kita bisa melihat foto-foto lama dan juga kumpulan ijazah dari SD hingga ijazah sarjana karya Ali Umar tentu saja didalamnya mengandung pesan tersendiri. Karya-karya dalam pameran ini tentu bisa digunakan sebagai upaya membaca dunia pendidikan kita melalui tafsir visual.
Category: | Leave a comment
07.05 | Author: Kronika Jogja
Srisasanti Gallery kembali menggelar pameran seni visual. Pameran kali ini menampilkan karya-karya Aan Gunawan, dengan tajuk insight, Aan memamerkan dua puluh karya lukis. Menurut sang kurator,Aaa Nurjaman insight merupakan penerjemahan dari karya Aan Gunawan yang berpangkal pada konsep ide bawaan, intuisi naluriah ketika seseorang menangkap suatu kebenaran tanpa harus menghubungkan dengan logika. Uniknya , dalam setiap karyanya kali ini mengandung unsur lelehan air. Aan menerjemahkan air sebagai sumber kehidupan di bumi dimana ada air akan ada kehidupan. tapi sang seniman menyerahkan sepenuhnya pada pengunjung untuk menerjemahkan secara bebas pada setiap karyanya. pembukaan pameran ini dilangsungkan pada 24 April kemarin. Pameran ini sendiri akan digelar hingga 9 mei mendatang. Pameran dibuka secara resmi oleh bapak Eddy Prakoso selaku Chairman Srisasanti Gallery. Selain bisa menikmati karya-karya sang seniman, pengunjung juga disuguhkan dengan penampilan kelompok musik jazz Five'N. Karya-karya lukisan Aan Gunawan ini dikategorikan sebagai bagian perkembangan seni lukis abstrak kontemporer, dimana ekspresi yang tidak berpola menjadi ciri khas. 24April-9Mei 2009 Srisasanti Gallery
Category: | Leave a comment