02.38 | Author: Kronika Jogja

Program Jagongan Wagen merupakan tempat untuk mengapresiasikan, menyajikan, dan mengembangkan kesenian baik tari, musik maupun teater. Program ini bercita-cita dapat menjadi rumah budaya yang terbuka. Misalnya dalam konser musik metafora ini, event ini merupakn salah satu program dari Yayasan Bagong Kussudiarja yang rutin diselenggarakan satu bulan sekali. Pengunjung yang ingin menyaksikan pertunjukan musik ini tak perlu repot-repot mengantri untuk mendapatkan tiket karena acara ini gratis tanpa tiket masuk, hanya saja di akhir acara penonton memberi saweran seikhlasnya kepada gadis-gadis yang membawa wadah untuk tempat saweran. Acara yang disambut dan dibawakan oleh Besar Widodo ini bertepatan dengan hari ulang tahun Yayasan Bagong Kussudiarja yang pertama, tapi bukan berarti acara ini diselenggarakan dalam rangka ulang tahun. Pertunjukan ini hanya acara rutin tiap bulannya, walaupun memang rencananya akan diadakan edisi spesial untuk tiap tahunnya. Dalam konser musik ini, Metafora menyajikan 7 lagu yang diantaranya adalah Panglima (red: dibaca panglime) yang menceritakan tentang peperangan, Hohohihe yang berisi tentang mantra cinta. Meskipun penontonnya tidak begitu banyak namun sambutan yang diberikan tetap meriah. Pada akhir acara, penonton diminta untuk mengisi angket yang telah diberikan pada saat masuk sebagai wujud kepedulian penonton terhadap Jagongan Wagen sekaligus untuk perbaikan bagi Jagongan Wagen itu sendiri di kedepannya.

Category: | Leave a comment
02.36 | Author: Kronika Jogja
Bagi Toto Nugroho, sang perupa dalam pameran kali ini, imaji mampu menciptakan marah, menangis, tertawa, dan bahagia karena dengan imaji manusia bisa memahami dan membentuk diri, menghancurkan diri ataupun makhluk lain, apalagi didukung oleh fasilitas serta kecanggihan teknologi media massa saat ini. Berhadapan dengan realitas hidup saat ini yang digerakkan, dibentuk bahkan juga dirayakan oleh imaji, maka Toto mencoba bermain, menghibur diri dengan membuat, menciptakan tokoh rekaan. Tokoh tersebutlah yang menjadi lakon dalam narasi pameran ini. Tokoh atau figur imajinatif itu adalah brand karya yang sengaja diciptakan, dan pernah dibuat dalam lukisan dengan media kanvas, printmaking dan tiga dimensi. Menikmati karya Toto Nugroho seperti membaca sebuah buku komik yang halamannya tersebar di berbagai permukaan benda, serta digambarkan dengan teknik yang berlainan pula, seperti misalnya pada papan kayu ia menggunakan teknik stencil, di kanvas digunakan kuas dan cat akriliknya, sedangkan di kain ia menerapkan teknik cetak saring (sablon) untuk menggambarkan fragmen-fragmen dari kisah petualangan si tokoh imajinasi tersebut. Toto menciptakan tokoh yang bergestur lucu dengan warna-warna yang cerah, namun sebenarnya Toto menceritakan kisah-kisah satir tentang perjalanan si tokoh imajinatif dalam memperjuangkan hidup yang penuh liku-liku.
Category: | Leave a comment
02.33 | Author: Kronika Jogja

Di depan gedung pertunjukan S2 ISI, orang-orang membentuk antrian membeli tiket untuk menyaksikan pertunjukan malam itu seharga Rp 10.000,00. Sebagian pengunjung yang sudah mendapatkan tiket nempak duduk-duduk santai di sekitar gedung pertunjukan sembari ngobrol menunggu dibukakannya pintu ruang pertunjukan.

Bengkel Mime Theater, suatu kelompok kesenian yang menggeluti seni pertunjukan berbasis pantomim, kali ini membunyikan “kota” dengan pentas bisu pantomimnya dengan mengembangkan pertunjukan menjadi lebih beralur dan bercerita dengan pengisahan tokoh di dalamnya. Di awal cerita nampak digambarkan arus urabanisasi yang mulai menggeliat, orang-orang berbondong-bondong pindah ke kota karena kota adalah mimpi bagi orang-orang. Cerita mengisahkan Bukhori, seorang salesman alat-alat rumah tangga yanh hidup bersama istri dan ketiga anaknya. Sebagai suami yang bertanggung jawab menghidupi keluarganya, ia harus giat dan berkeringat setiap hari menawarkan barang dari pintu ke pintu ataupun di tengah keramaian orang tak peduli panas dan hujan. Hiburan bagi Bukhori di tengah kelelahannya hanyalah melamun tentang masa depan anak-anaknya, koleksi hiasan rumah tangga, dan kemesraan istrinya. Kalau pulang ke rumah kadang ia beromantika dengan istrinya, teringat ketika malaikat cinta turun ke ruang tamunya. Tapi di suatu hari yang melelahkan, ketika Bukhori pulang ke rumah, rumahnya seperti kedatangan “orang asing” yang menyulap istri dan anak-anak sekaligus seisi rumahnya. Ada Mall di ruang tengahnya, acara fashion show di dapurnya, polah tingkah anak istrinya membuat ia bingung. Ia hanya diam tak tau siapa yang mengajari anak-istrinya berpolah seperti itu. Ia kembali bekerja tapi masih terdiam. Ia terus melangkah membawa alat-alat rumah tangga juga membawa resah yang membuatnya malas pulang ke rumah.

Category: | Leave a comment
02.30 | Author: Kronika Jogja
Alunan musik klasik terdengar di Taman Budaya Yogyakarta mengiringi pertunjukan film bisu di tengah temaramnya cahaya lampu di dalam gedung pertunjukan. Pemutaran film bisu Fritz Lang dengan judul Takdir atau Der Mude Tod ini diiringi oleh orkestra yang dipimpin oleh Piere Oser, seorang dirigen dari Jerman. Setelah pertunjukan perdana di Hanoi, film bisu klasik yang kali ini dipentaskan di Indonesia, terlaksana berkat kerja sama Goethe-Institut Hanoi dan Jakarta. Tahun-tahun terakhir ini gubahan baru untuk film-film bisu jadi sesuatu yang penting dan merupakan inovasi di dunia perfilman Jerman. Biasanya film bisu diiringi oleh seorang pianis saja tapi pemutaran film bisu kali ini beda dari biasanya. Kali ini Perre Oser membawa 24 pemusik dari Vietnam National Academy of Music untuk mengiringi komposisi yang dia tulis buat film Der Mude Tod. Komposisi yang ia gunakan adalah kombinasi dari bunyi orkestra nyata dan suara yang sudah terekam dalam film.

Namanya juga film bisu, sudah tentu tidak ada suara percakapan dalam film ini. Dialog antar pemain hanya ditunjukan dengan tulisan yang tertera di layar. Dalam film cerita romantis tragis ini, dikisahkan seorang gadis yang meminta pacarnya dikembalikan dari cengkraman kematian. Kematian menjanjikan bahwa pacar si gadis bisa hidup kembali asalkan si gadis berhasil menjaga cahaya lilin kehidupan tetap menyala. Fritz Lang mencampur elemen-elemen tertentu seperti kepercayaan akan nasib dan mistik. Ciri khas dari Lang adalah adanya elemen-elemen ekspresionistis dalam penataan gambar dan panggung, juga penempatan lampu yang tak biasa.

Category: | Leave a comment
01.43 | Author: Kronika Jogja
Matahari mulai tenggelam di ufuk barat ketika pelataran parkir plaza Ambarukmo mulai dipenuhi oleh riuhnya orang-orang yang berbondong-bondong menyaksikan pentas seni yang digelar oleh KFC. Sebuah acara bertajuk KFC Talent Search “Satu Bintang” yang memberi wadah penyaluran bagi band-band muda untuk mengapresiasikan diri ini telah menyedot perhatian masyarakat. Program KFC Talent Search ini punya konsep yang beda dengan program musik yang biasanya dilakukan dan disponsori oleh kebanyakan brand di Indonesia. Konsepnya, setiap band yang lolos audisi program KFC Talent Search Satu Bintang ini bakal dibina dan dididik di lembaga KFC Music School yang merupakan hasil kerja sama KFC, Music Factory Indonesia, dan Lembaga Pendidikan Musik FARABI. Program ini dimulai awal Februari lalu dan bakal ditutup 31 Mei 2008 mendatang. KFC Talent Search di Jogja kemarin menampilkan 10 finalis yang terdiri dari 5 band kategori pelajar dan 5 band kategori umum. Kesepuluh finalis tersebut adalah band-band yang lolos dari audisi yang dilakukan di Gong Studio. Program KFC Talent Search ini bisa diikuti melalui 3 jalur berbeda tapi sebelumnya tiap peserta harus mengambil dan ngisi formulir pendaftaran di store KFC, 3 jalur tersebut antara lain dengan mengirimkan CD demo lagu, mengikuti PENSI di sekolah-sekolah, atau bisa juga melalui acara “Ngejam” di KFC Kemang, Jakarta. Sampe saat ini total peserta yang datanya telah masuk ke Music Factory sudah lebih dari 1000 peserta yang kemudian akan disaring lagi hingga akhirnya akan didapat 3 band favorit melalui SMS pilihan pemirsa. Dari pemenang inilah yang akan dibuatkan single album oleh KFC. Selain penampilan dari 10 finalis tadi, penonton juga dihibur dengan dance performance. Sambil menunggu hasil penilaian dari dewan juri, penonton dihibur oleh Juliette yang juga mengajak penonton ikut bernyanyi bersama-sama. Saat yang ditunggu-tunggu oleh ke10 finalis pun tiba, dari hasil penilaian dewan juri akhirnya diperoleh The Mad sebagai juara 1 kategori pelajar dan Monrever sebagai juara 1 kategori umum.
Category: | Leave a comment
02.38 | Author: Kronika Jogja
Di tahun ke 15 perjalanan Teater Garasi, mereka memutuskan untuk pergi ke jalan dan mencoba menyusun pertunjukan dari sana. Jalan dan pinggir-pinggir jalan menggelar banyak drama dan repersentasi dari kehidupan social kita yg kacau dengan modernisasi, pergulatan kita dengan tata dunia yg semakin terhubung satu sama lain. Berangkat dari hal-hal itulah Teater Garasi menggelar Je.ja.l.an yg merupakan sebuah seni pertunjukan teater tari dan teater imaji yg ingin bercerita tentang kontradiksi dan kontestasi dalam kehidupan sehari-hari yg ada di pinggir jalan di kota-kota di Indonesia. Kontradiksi dan kontestasi tersebut dituangkan dalam imaji-imaji ruang dan visual, acting, dan tari. Teater juga merupakan jalan atau medium sebuah upaya untuk membaca dan memahami dunia. Je.ja.l.an memaparkan fenomena di pinggir jalan kota-kota di Indonesia secara tragis dan juga komis atau humor, realistis, serta simbolis.
Category: | Leave a comment
02.36 | Author: Kronika Jogja
Pameran yg digelar oleh PT. Patria Convexindo ini diadakan untuk mempromosikan destinasi wisata dari seluruh Indonesia dan paket perjalanan wisata dalam dan luar negeri, yg dipadu dengan promosi aneka handicraft, souvenir, dan aksesoris. Mengapa pameran ini dipadu dengan handicraft, tentunya karena handicraft memiliki kaitan yg sangat erat dengan dunia pariwisata. Handicraft dibutuhkan sebagai souvenir dan cindera mata bagi wisatawan yg berkunjung ke suatu daerah. Pameran ini diikuti oleh sekitar 71 stand yg memamerkan berbagai macam produk, antara lain destinasi wisata, paket perjalanan wisata, desa wisata, dan masih banyak lagi produk yg lain.

Di samping itu, dalam pameran ini juga diadakan lomba essay pariwisata, table manner games, fashion show, dan beberapa acara pendukung yg lain. Event ini merupakan pameran kedua yg diselenggarakan oleh Patria Convexindo, sebelumnya pameran ini juga telah dilaksanakan di Batam dan Bali.

Category: | Leave a comment
02.35 | Author: Kronika Jogja
Ditengah ramainya peringatan 100 tahun Kebangkitan Nasional di seluruh penjuru Indonesia yg diwujudkan dengan berbagai acara, Jogja Gallery juga turut berpartisipasi dalam peringatan tersebut dengan menggelar pameran seni visual yg mengajak para seniman dan masyarakat apresiatornya untuk mengenang dan menyadari kembali apa yg telah dilakukan para pendahulu kita untuk mewujudkan apa yg telah kita capai dan kita nikmati sekarang ini/ yaitu Kemerdekaan. Karena bersifat terbuka, maka terkumpulah 520 proposal karya yg diterima oleh Jogja Gallery dari sejumlah kota di Indonesia, dari sekian banyak karya terpilihlah 5 karya konvensional terbaik dan 2 karya unkonvensional terbaik. Pembukaan pameran yg semula rencanaya akan dibuka oleh Gusdur kemudian dibuka secara simbolis oleh 7 pelukis terbaik menurut dewan juri dikarenakan Gusdur berhalangan hadir karena menjadi tuan rumah pengajian alim ulama PKB.
Category: | Leave a comment
02.33 | Author: Kronika Jogja

Opera Pangeran Diponegoro ini merupakan pertunjukan yg merekontruksi perjalanan Pangeran Diponegoro yg mengobarkan apa yg kemudian dikenal sejarah sebagai Perang Diponegoro 1825-1830. Selain memaknai inti sari peringatan 100 tahun Kebangkitan Nasional yg sudah dimulai sejak era perjuangan Pangeran Diponegoro, opera ini juga merupakan sajian pentas yg memiliki kualitas tinggi dari segi teknik artistic. Pementasan yg detil,atraktif, kreatif, unik, canggih serta memiliki kekuatan roh sebagai tontonan seperti pementasan ini merupakan suatu kebanggaan besar bagi kita semua. Pertunjukan ini mendapat sambutan yg baik dari masyarakat Jogja dan sekitarnya. Tidak tanggung-tanggung, 1500 kursi tersedia bagi penonton. Uniknya, dalam opera ini tokoh Raden Mas diperankan oleh Raden Mas asli.

Category: | Leave a comment
02.32 | Author: Kronika Jogja

Bantul Edu Expo 2008 yg dibuka pada tanggal 18 Mei 2008 pada pukul 08.00 ini berlangsung selama 3 hari. Event ini sendiri terdiri dari beberapa kegiatan antara lain lomba menulis surat, lomba news presenter, dan pentas band pelajar. Selain beberapa lomba tersebut juga diadakan talkshow bupati, seni pertunjukan ISI, dan talkshow kesehatan reproduksi. Pengunjung juga dihibur dengan penampilan dari badut dan sulap. Sedangkan pengumuman lomba dan penarikan doorprize dilakukan pada saat penutupan Bantul Edu Expo 2008.

Category: | Leave a comment
02.31 | Author: Kronika Jogja
Acara yg digelar oleh SMA Negeri 3 Yogyakarta ini menampilkan bintang tamu sebuah grup band ternama yg juga berasal dari kota Gudeg, yaitu Shaggydog. Pada awal acara penonton dihibur dengan penampilan-penampilan dari finalis band pelajar, finalis dance, dan finalis band umum. Kemudian disusul dengan pengumuman juara kompetisi basket yg dimenangkan oleh SMK 5 dan runner-up SMA 10. Selain itu juga terdapat penyerahan MURI dan penyerahan bibit pohon secara simbolis. Event ini juga dimeriahkan oleh beberapa pangisi acara lain seperti Padz band. Merapu, dan SKJ. Sedangkan Shaggydog sendiri tampil di akhir acara.
Category: | Leave a comment
02.29 | Author: Kronika Jogja
Kontes Robot Indonesia dan Kontes Robot Cerdas Indonesia untuk regional III tahun 2008 ini menampilkan robot-robot karya anak bangsa dari universitas-universitas di DIY, Jawa Tengah, dan Kalimantan. Kontes robot kali ini mempertandingkan 14 robot untuk kontes robot Indonesia dan 35 robot untuk kontes robot cerdas Indonesia. Karena mengacu pada sebuah festival di India yg mirip dengan panjat pinang di Indonesia, maka tema kontes robot Indonesia kali ini adalah “Govinda”. Nantinya juara I/ II/ III pada lomba ini akan dikirim untuk mengikuti Kontes Robot Indonesia Nasional yg akan diadakan di Jakarta, tepatnya di Universitas Indonesia pada tanggal 14 Juni 2008. Selain lomba, panitia juga berencana menggelar pameran robot terbesar di Yogyakarta yaitu Jogja Robot Exhibition yg akan menampilkan cosplay dan robot show dari beberapa sekolah dan universitas di Yogyakarta. Disamping itu juga terdapat workshop robot Jepang, workshop pembuatan film robot, game-game seru, penjualan produk-produk mainan robot, dan masih banyak lag acara pendukung lainnya.

Category: | Leave a comment
02.26 | Author: Kronika Jogja
Kegiatan yg diselenggarakan oleh @plus (aksi total plus) dengan mengedepankan konsep pendidikan ini adalah sebuah acara yg menghadirkan berbagai produk teknologi terbaru dari berbagai perusahaan serta beberapa karya-karya terbaru dari penerbit yg ada di Jogja maupun luar Jogja. Tidak hanya sebagai sebuah bentuk kampanye produk dalam menggalakan kegiatan gemar membaca dan menulis, pameran ini juga diadakan untuk mendekatkan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada semua lapisan masyarakt. Selain pameran buku dan computer, dalam international edutech expo ini juga digelar pameran tanaman hias, pameran multi produk , dan food bazaar. Event ini juga didukung dengan kegiatan talkshow dan bedah buku, parade musik akustik, English news reading contest, dan masih banyak kegiatan yg lain.

Category: | Leave a comment
01.44 | Author: Kronika Jogja
Pameran art and desain yg bertajuk The Animal Creators ini menampilkan sekitar 64 karya. Berkaitan dengan tajuk tersebut tentunya karya-karya yg ditampilkan juga sangat berhubungan erat dengan hewan. Namun, ada satu karya yg sangat menarik perhatian. Apabila diamati secara sepintas mungkin karya tersebut terlihat berkaitan dengan tajuk pameran ini akan tetapi setelah dipahami lebih dalam karya ini justru sangat realistis. Selama ini banyak kita dengar orang-orang selalu mengumpat dengan nama beberapa hewan karya ini menggambarkan keadaan tersebut. Pengunjung hanya diminta oleh perupa untuk berdiri di depan cermin, maka pengunjung dapat menyimpulkan sendiri makna karya tersebut. So simple……but very interesting. Pameran ini diselenggarakan oleh mahasiswa Akademi Desain Visi Yogyakarta untuk mengembangkan kreativitas dari mahasiswa-mahasiswa akademi itu sendiri.

Category: | Leave a comment